Selasa, 09 November 2010

motivasi

  DAFTAR ISI

DAFTAR ISI                ........…………………………………………………………..…i

BAB I  PEMBAHASAN          ...……………………………………………….……

BAB II  PENUTUP      .......................……………………………………………….....
















BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian motivasi
Motivasi  adalah sesuatu yang menunjuk ke kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap kearah tujuan tertentu. Sedangkan motif sendiri diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Suatu ciri dari motif adalah bahwa kita tidak akan pernah mengamati motif ini secara langsung.  Motif disimpulkan dari perilaku (segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan). Contohnya “siswa mengerjakan tugas agar berprestasi > jadi ada observasi pada siswa tersebut agar diketahui adanya motiff lain.
Adaptasi Morgan, 1986 :
Motivasi adalah dorongan yang dirasakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Morgan (1986)
Dapat berubah-ubah dan mengatur dirinya sendiri dalam berbagai waktu yang berbeda (lapar, seks, agresi, sakit, prestasi, dan afeksi terhadap penerimaan, pikiran, belajar, tindakan, dan bermimpi). Kesimpulan dari motif ini bahwa motib need (kebutuhan) dan desire (keinginan). Motif juga membuat kita membuat prediksi tentang prilaku. Contoh “ seseorang yang memiliki dorongan yang kuat untuk menyakiti orang lain, maka akan menunjukan kekejaman dalam banyak situasi yang berbeda. Seseorang  yang cenderung mempunyai motif berteman akan mencari teman itu di banyak situasi yang ada.
1.2 Beberapa Teori Motivasi.
Teori motivasi : “untuk memberi serangkaian prinsip-prinsip untuk memberi petunjuk pemahaman kita tentang dorongan, keinginan, usaha, kebutuhan dan tujuan yang datang dari motivasi”.
1. Teori Drive
Teori “drive” bisa di artikan sebagai “teori-teori dorongan tentang motivasi” : perilaku didorong kearah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang. Secara umum, teori-teori drive mengatakan hal berikut : ketika keadaan dorongan internal muncul, individu didorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yan akan mengurangi intensitas keadaan yang didorong. Pada manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan memuaskan.
Menurut Frued “ide-idenya tentang kepribadian pada bawaan, kelahiran, dorongan seksual dan agresif atau drive.” Motivasi terdiri dari :
a.       Suatu keadaan yang mendorong
b.      Perilaku yang mengarah ketujuan yang dilhami oleh keadaan dorong.
c.       Pencapaian tujuan yang memadai
d.      Pengurangan keadaan terdorong dan kepuasan subjectif dan kelegaan ketika tujuan sudah tercapai.
2. Teori-Teori Insentif
Ada sesuatu tentang tujuan itu sendiri yang memotivasi perilaku. teori insentif merupakan “teori-teori dorongan” tentang motivasi. Karena ciri-ciri tertentu yang mereka miliki, objek tujuan mendorong perilaku kearah tujuan tersebut. Objek-objek tujuan yang memotivasi perilaku disebut dengan insentif. Satu bagian penting dari banyak teori insentif adalah bahwa individu-individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian dari apa yang mereka sebut dengan insentif positif dan dari penghindaraan dari apa yan disebut dengan insentif negatif. Contoh insentif yang paling umum dan paling dikenal oleh anak-anak misalnya jika anak naik kelas akan dibelikan sepeda baru oleh orangtua, maka anak belajar dengan tekun untuk mendapatkan sepeda baru.
3. Teori-Teori Proses
Teori oponen proses (proses melawan) mengambil suatu pandangan hedonistik tentang motivasi. Tetapi ini adalah hanya suatu permulaan karena teori itu mempunyai beberapa hal yang menarik untuk dikatakan tentang apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Karena apa yang dikatakan dalam teorinya berkisartentang “apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan”, teori ini mungkin juga diklasifikasikan dalam teori tentang emosi.
Dasar teori ini adalah pengamatan bahwa banyak keadaan motivasi-emosi diikuti oleh keadaan yang bertentangan atau berlawanan. Contohnya anak mau belajar karena ia tidak  ditinggal ibunya ke pasar/supermarket.  Dari uraian di atas, dapat diasumsikan anak yang malas tidak merasa adanya insentif yang menarik bagi dirinya dan ia pun tidak merasakan perasaan menyenangkan dari belajar.

4. Teori-Teori Tingkat Optimum
Teori-teori tingkat optimum disebut juga just right theory (teori-teori yang baik-baik saja). Individu dimotivasi untuk berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai tingkat dorongan (arousal) yang optimum. Contohnya, jika dorongan tersebut terlalu rendah, seseorang akan mencari tegangan untuk menaikan dorongan tersebut, begitu pula sebaliknya jika dorongan terlalu tinggi, seseorang akan berperilaku kearah penurunan dorongan. Bayangan diri anda sendiri dalam situasi banyak tugas dari dosen, anda pasti akan mencari hiburan setelah menyelesaikan tugas tersebut. Sebaliknya anda akan merasa bosan ketika anda tidak mempunyai tugas, maka anda akan mencari kesibukan untuk menghilangkan kejenuhan anda.










BAB II
PENUTUP
2.1     Kesimpulan
Motivasi  adalah sesuatu yang menunjuk ke kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap kearah tujuan tertentu. Sedangkan motif sendiri diartikan dengan istilah dorongan. Kesimpulan dari motif ini bahwa motib need (kebutuhan) dan desire (keinginan). Motif juga membuat kita membuat prediksi tentang prilaku. Contoh “ seseorang yang memiliki dorongan yang kuat untuk menyakiti orang lain, maka akan menunjukan kekejaman dalam banyak situasi yang berbeda. Seseorang  yang cenderung mempunyai motif berteman akan mencari teman itu di banyak situasi yang ada.
Teori motivasi : “untuk memberi serangkaian prinsip-prinsip untuk memberi petunjuk pemahaman kita tentang dorongan, keinginan, usaha, kebutuhan dan tujuan yang datang dari motivasi”.
Ada empat teori motivasi yang terkenal yaitu :
1. Teori Drive
2. Teori-Teori Insentif
3. Teori-Teori Proses
4. Teori-Teori Tingkat Optimum





                       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar